14 Januari 2009

Jadwal Pemilu

..............
3 TAHAP KAMPANYE

− Persiapan Kampanye 2 Januari 2008 – 28 Feb 2009
− Pelaksanaan Kampanye 12 Juli 2008 - 5 April 2009
− Masa Tenang 6 – 8 April 2009

4 TAHAP PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

− Pemungutan Suara 9 April 2009
− PPS mengumumkan salinan hasil dari TPS 10 – 11 April 2009
− Rekapitulasi di PPK 11 – 15 April 2009
− Rekapitulasi di KPU Kab./Kota 15 – 19 April 2009
− Rekapitulasi di KPU Provinsi 11 – 15 April 2009

Soal Tata Cara Pemilihan Pemilu 2009



CUKUP CENTANG SATU PILIHAN


Tata cara pemberian suara pada surat suara pada pemilu 2009 mendatang, pemilih cukup melakukan centang (ceklis) satu kali pilihan pada kolom salah satu partai, atau kolom nomor calon atau kolom nama calon anggota legislatif.

Sesuai dengan peraturan KPU nomor 35 tahun 2008 mengenai tata cara pemilihan, cukup memberikan tanda centang. Sehingga pencoblosan melalui paku coblos tidak berlaku lagi seperti pemilihan tahun sebelumnya.

Dalam peraturan KPU nomor 35 pasal 40, pemilih yang sudah terdaftar dalam DPT cukup memilih dan membubuhkan tanda centang pada kolom kecil yang telah disediakan. ”dilarang membubuhkan tulisan dan catatan lain pada surat suara, karena apabila ditemukan seperti itu, maka suara dinyatakan tidak sah,”


Dalam pemilihan umum yang akan berlangsung 9 april 2009 mendatang, para pemilih dianjurkan memilih hanya satu centang pada kolom. Bisa mencentang kolom nama partai atau kolom nomor urut calon, atau kolom nama calon anggota dpr/dprd provinsi/DPRD kabupaten kota.

Untuk pemilihan DPD, para pemilih cukup memilih atau centang foto calon tersebut. “ dalam pemilu 2009 mendatang, para pemilih cukup menggunakan pena khusus dari KPU.

Sekali mencentang tidak boleh lagi berubah. Jika dicoret centrangan pertama lalu mencentang ke pilihan lainnya, surat suara dianggap batal. ”jadi sebelum mencentang, harus benar-benar ditetapkan secara matang, siapa yang akan dipilih,”


Guna mengantisipasi segala hal kemungkinan yang terjadi dalam pencentangan surat suara, pemberian tanda centang dalam kolom nama partai politik, walau pun ujung garis tanda centang melewati garis kolom nama partai, demikian halnya yang terdapat dalam kolom nomor urut calon atau kolom nama calon.


Tapi yang jelas pemilu 2009 mendatang, kita tidak melakukan pencoblosan lagi, melainkan centang.

08 Januari 2009

Mohon doa restu dan dukungan seluruh masyarakat Kalteng


Dengan mengucap "Bismillahirrahmanirrahiim"


Calon no.Urut 3

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI

Daerah Pemilihan Kalteng

Prof.DR.KH.AHmadi Isa, MA


Pengabdian dan amal bakti kepada bangsa, insya Allah nantinya kita akan melakukan bersama adalah upaya :
1. Berjuang menjadikan Kalimantan Tengah menjadi rujukan kerukuanan antar umat beragama nasional.
2. Merjuang menjadikan kalimantan tengah menjadi rujukan kerukunan antar suku dan etnis nasional.
3. Memperjuangkan dan mempersiapkan kalimantan tengah menjadi ibukota negara indonesia masa depan

Sekilas Biodata

Nama Lengkap : Prof.Dr.H. Ahmadi Isa, MA

TTL : Amuntai, 15 April 1948

Alamat : Jl. H. Timang RT 01 RW XI no.17 Palangkaraya telp.0536-3224063

Pendidikan :

1. Ponpes Rakha, Amuntai lulus 1968

2. Sarjana muda (BA) IAIN Sunan Kalijaga, lulus 1971

3. Sarjana (S1) IAIN Syarif Hidayatullah, lulus tahun 1974

4. S-2 , IAIN Syarif Hidayatullah tahun 1990

5. S-3, IAIN Syarif Hidayatullah 1996

Organisasi :

1. Katib syuriyah PWNU Kalteng 2005-2010

2. Unsure Ketua MUI Kalteng 2003-2008

3. Ketua Yayasan “Salahuddin” Unpar

4. Ketua Yayasan “Al Amin” 1999-sekarang

Tanda jasa/penghargaan :

1. Dosen Teladan II FE Unpar 1985

2. Saty Lencana Karsa Satya 1996 dan 2007

3. Pemenang I Keluarga Sakinah Teladan kota Palangkaraya 2008

4. Pemenang II Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Prop Kalteng 2008

Kegiatan/profesi lain :

1. Dosen Unpar sejak 1977

2. Dosen pascasarjana IAIN Antasari Kalsel 2001-sekarang

3. Dosen Akper dan Akbid Poltekes Palangkaraya 1999-sekarang

4. Dosen STAIN Palangkaraya 1992-sekarang

Tujuan Hidup manusia

Tujuan hidup manusia adalah untuk menggapai ridla Alloh, ibtigha’a mardlatillah. Jadi apapun boleh yang penting diridlai Alloh. Apalah artinya pangkat tinggi dan gaji besar jika tidak diridlai oleh Nya.

Ridla artinya senang. Jadi segala pertimbangan tentang tujuan, terpulan g kepada apakah yang kita lakukan dan apa yang kita gapai itu sesuatu yang disukai atau diridlai Alloh atau tidak. Jika kita berusaha memperoleh ridla Nya, maka apapun yang diberikan Alloh kepada kita, kita akan menerimanya dengan ridla (senang) pula, ridla dan dirdlai, radliyatan mardliyyah.

Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengetahui sesuatu itu diridlai atau tidak oleh Alloh. Tolok ukur pertama adalah syari’at atau aturan agama. Sesuatu yang diharamkan Alloh pasti tidak diridlai, dan sesuatu yang dihalalkan pasti diridlai, sekurang-kurangnya tidak dilarang. Selanjutnya nilai-nilai akhlak akan menjadi tolok ukur tentang kesempurnaan, misalnya, memberi kepada orang yang meminta karena kebuAlloh adalah sesuatu yang diridlai, tidak memberi tidaklah berdosa tetapi kurang disukai.

Nah memberi sebelum orang yang memiliki kebuAlloh itu meminta bantuan adalah perbuatan yang sangat diridlai Alloh. Timbulnya perasaan ridla didasari oleh tingkat pengenalan kepada orang. Memperoleh pemberian adalah sesuatu yang menyenangkan, tetapi memperoleh pemberian dari orang yang kita sayangi dan kita tahu diapun menyayangi kita pastilah lebih menyenangkan.

Orang yang mengenal (ma`rifat) kepada Alloh akan merasa ridla atas apapun yang dianugerahkan Alloh kepadanya, selanjutnya iapun faham apa yang disukai dan yang tidak disukai oleh Nya. Jika orang merasa hidupnya diridlai Alloh maka iapun merasa dirinya bermakna, dan dengan merasa bermakna itu ia merasa sangat berbahagia. Sebaliknya jika seseorang merasa hidupnya tak diridlai Alloh, maka ia merasa semua yang dikerjakanya tidak berguna, dan bahkan iapun merasa dirinya tak berguna. Orang yang merasa kehadirannya berguna bagi orang lain maka ia akan memiliki semangat hidup, semangat bekerja, semangat berjuang, yang berat terasa ringan, pengorbanannya terasa indah. Sedangkan orang yang merasa dirinya tak berguna maka ia tidak memiliki semangat hidup, tidak memiliki semangat bekerja, merasa sepi di tengah keramaian dan lebih sepi lagi dalam kesendirian.

Indikator ridla Alloh juga dapat dilihat dari dimensi horizontal. Nabi bersabda bahwa ridla Alloh ada bersama ridla kedua orang tua, dan murka Alloh ada bersama murka kedua orang tua. Jika ayah ibu ridla, maka Allohpun meridlainya, jika ayah ibu murka, Allohpun murka pula

Semangat mencari ridla Alloh sudah barang tentu hanya dimiliki oleh orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang tidak mengenal Alloh, tidak mengenal agama, maka boleh jadi pandangan hidupnya sesat dan perilakunya juga sesat, tetapi mungkin juga pandangan hidupnya mendekati pandangan hidup orang beragama minus Alloh, karena toh setiap manusia memiliki akal yang besa berfikir logis dan hati yang di dalamnya ada nilai kebaikan.

Metode mengetahui ridla Alloh juga diajarkan oleh Nabi dengan cara bertanya kepada hati sendiri, istafti qalbaka. Mengapa dengan hati ?, orang bisa berdusta kepada orang lain, tetapi tidak kepada hati sendiri . Hanya saja kualitas hati orang berbeda-beda. Hati yang sedang gelap, hati yang kosong, hati yang mati tidak bisa ditanya. Hati juga sering tidak konsisten, oleh karena itu pertanyaan yang pali ng tepat adalah kepada hati nurani, atau ke lubuk hati yang terdalam.

Nurani berasal dari kata nur, nuraniyyun yang artinya cahaya, yakni cahaya keAllohan yang ditempatkan Alloh di dalam hati manusia, nurun yaqdzifuyhulloh fi al qalb. Jika hati sering tidak konsisten, maka hati nurani selalu konsisten terhadap kejujuran dan kebenaran. Orang yang nuraninya hidup maka ia selalu menyambung dengan ridla Alloh. Problem hati nurani adalah cahaya nurani sering tertutup oleh keserakahan, egoisme dan kemaksiatan.

Sumber, http://mubarok- institute. blogspot. com

Visi dan Misi

Pengabdian dan amal bakti kepada bangsa, insya Allah nantinya kita akan melakukan bersama adalah upaya :
1. Berjuang menjadikan Kalimantan Tengah menjadi rujukan kerukuanan antar umat beragama nasional.
2. Merjuang menjadikan kalimantan tengah menjadi rujukan kerukunan antar suku dan etnis nasional.
3. Memperjuangkan dan mempersiapkan kalimantan tengah menjadi ibukota negara indonesia masa depan